Kami meringkas tentang ETH dalam 6 poin, sebagai berikut :

1. ETH adalah native asset dari blockchain Ethereum. Aset ini dapat berfungsi sebagai medium of exchange, seperti mata uang, yang digunakan untuk memfasilitasi transaksi pembelian dan penjualan barang antar pihak.

2. Seseorang dapat mengirim ETH ke orang lain untuk membeli barang dan jasa berdasarkan berdasarkan nilai pasar saat ini. Blockchain Ethereum mencatat transfer tersebut dan memastikan keabsahan transaksi.

3. Setiap transaksi yang dilakukan, dapat dipantau oleh siapa saja dengan melihat detil transaksi di blockchain ethereum explorer, atau http://etherscan.io. Bayangkan, etherscan ini adalah sebuah ledger / buku transaksi besar yang yang dapat diakses oleh siapapun.

4. Selain itu, ETH juga digunakan untuk membayar biaya yang memungkinkan smart contract dan Dapps untuk berjalan di jaringan Ethereum. Perumpamaan mengeksekusi smart contract di jaringan Ethereum ini seperti mengendarai mobil. Untuk mengendarai mobil, Anda membutuhkan bahan bakar. Begitu pula untuk menjalankan / berinteraksi dengan smart contract di Ethereum, Anda perlu menggunakan ETH untuk membayar biaya yang dikenal sebagai Gas.

5. ETH saat ini juga dijadikan aset yang persyaratkan untuk dapat berpartisipasi dalam validasi atau pengamanan jaringan Ethereum versi 2.0 (staking di konsensus Proof of Stake)

6. Selain ETH, ada juga aset-aset lain yang memiliki cara kerja yang serupa dengan blockchain yang menjadi underlying-nya. Misalnya blockchain Avalanche dengan native asset AVAX, blockchain Polygon dengan native asset MATIC, blockchain Solana dengan native asset SOL, dan lain semisalnya.

Penulis :

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *